MIKROORGANISME YANG BERPERAN DALAM INDUSTRI
A.
Macam-macam mikroorganisme yang
berperan dalam bidang industri
1.
Bakteri
Ada berbagai macam bakteri yang
berperan penting dalam industri
khususnya proses fermentasi, antara lain sebagai berikut (Anonim, 2010):
1.
Acetobacter acetii
Bakteri ini penting dalam produksi asam asetat yang mengoksidasi alkohol
sehingga menjadi asam asetat. Banyak terdapat pada ragi tapai, yang menyebabkan
tapai yang melewati 2 hari fermentasi akan menjadi berasa asam.
2.
Acetobacter xylinum
Bakteri ini digunakan dalam pembuatan nata de coco. Acetobacter xylinum
mampu mensintesis selulosa dari gula yang dikonsumsi. Nata yang dihasilkan
berupa pelikel yang mengambang di permukaan substrat.
3.
Bacillus sp.
Bacillus sp. merupakan genus dengan kemampuan
yang paling luas. Pada mulanya hanya digunakan untuk menghasilkan enzim
amilase. Namun kini berkembang untuk bioinsektisida yang diwakili Bacillus
thuringiensis maupun untuk penanganan limbah Bacillus subtilis dan Bacillus
megaterium. Melalui rekayasa genetika, kini bakteri ini juga digunakan
untuk produksi bahan baku plastik ramah lingkungan.
4.
Bividobacterium sp.
Bakteri ini bersifat anaerob dan digunakan sebagai mikroba probiotik.
Produk probiotik dari bakteri ini biasanya berbentuk padat.
5.
Lactobacillus sp.
Bakteri ini cukup populer karena selain dapat digunakan dalam produksi asam
lakat juga berperan dalam fermentasi pangan seperti yogurt, saurkeraut dan juga
produk probiotik yang saat ini banyak diminati masyarakat. Probiotik merupakan
mikrobia yang dikonsumsi untuk mengatur flora usus. Asam laktat dari bakteri
ini dapat dibuat poli asam laktat sebagai bahan baku plastik ramah lingkungan.
2.
Khamir
Khamir ada yang yang bermanfaat dan ada pula yang membahayakan manusia.
Khamir banyak dimanfaatkan dalam bidang industri yaitu proses fermentasi pada
pembuatan roti, bir, wine, vinegar dan sebagainya. Khamir yang tidak diinginkan
adalah yang ada pada makanan dan menyebabkan kerusakan pada saurkraut, jus
buah, sirup, molase, madu, jelly, daging dan sebagainya.
Khamir yang memiliki peranan yang menguntungkan diantaranya sebagai berikut
(Black, 2002):
1.
Saccharomyces cerevisiae, merupakan khamir yang paling populer dalam pengolahan makanan. Khamir ini
telah lama digunakan dalam industri wine dan bir. Dalam industri pangan, khamir
digunakan dalam pengembang adonan roti dan dikenal sebagai ragi roti.
2.
Saccharomyces roxii, adalah khamir yang digunakan dalam pembuatan kecap dan berkontribusi pada
pembentukan aroma.
3.
Jamur
Jamur yang memiliki peranan yang menguntungkan diantaranya sebagai berikut
(Pelczar, 1988):
1.
Aspergillus niger. Jamur ini digunakan dalam pembuatan asam sitrat. Asam sitrat merupakan
salah satu asam organik yang banyak digunakan dalam bidang industri
pangan misalnya pada pembuatan permen dan minuman kemasan. Jamur ini
sering mengontaminasi makanan misalnya roti tawar.
2.
Rhizopus oryzae. Jamur ini penting pada pembuatan tempe. Aktivitas jamur Rhizopus oryzae
menjadikan nutrisi pada tempe siap dikonsumsi manusia. Aktivitas enzim yang
dihasilkan menjadikan protein terlarut meningkat. Produk tempe kini juga telah
dikembngkan menjadi isoflavon yang penting bagi kesehatan.
3.
Neurospora sitophila. Jamur ini merupakan sumber beta karoten pada fermentasi tradisional. Produk
oncom yang dikenal di Jawa Barat adalah hasil fermentasi yang dilakukan Neurospora
sitophila. Selain mampu memberikan asupan, beta karoten juga merupakan sumber warna
yang cukup menarik.
4.
Monascus purpureus. Jamur ini dikalangan mikrobiolog jarang dikenal karena produk yang
dihasilkan. Mula pertama jamur ini ditemukan di Jawa namun menjadi produk utama
Cina dengan nama angkak. Angkak adalah fermentasi pada beras. Jamur ini
menghasilkan pewarna alami yang umumnya digunakan pada masakan Cina. Saat ini
telah ditemukan adanya zat aktif pada angkak yang dapat membantu kesehatan dan
telah dikemas dalam bentuk kapsul.
5.
Penicillium sp. Jamur ini paling terkenal karena kemampuannya menghasilkan antibiotika
yang disebut pensilin.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mikroorganisme dalam Industri
Kegiatan mikroba dipengaruhi oleh faktor lingkungannya. Faktor-faktor
lingkungan yang sering mempengaruhi pertumbuhan mikroba antara lain (Anonim,
2010):
1.
Suhu
Suhu merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan mikroba. Beberapa
mikroba mampu hidup dalam kisaran suhu yang luas. Terkait dengan suhu
pertumbuhan maka dikenal suhu minimum, maksimum dan optimum. Suhu minimum
adalah suhu yang paling rendah dimana kegiatan mikroba masih berlangsung. Suhu
optimum adalah suhu yang paling baik untuk kehidupan mikroba. Sedangkan suhu
maksimum adalah suhu tertinggi yang masih dapat menumbuhkan mikroba tetapi pada
tingkat kegiatan fisisologi yang paling rendah.
2.
Kelembaban
Tiap jenis mikroba mempunyai kelembaban optimum tertentu. Pada umumnya
khamir dan bakteri membutuhkan kelembapan yang lebih tinggi dibandingkan jamur.
Banyak mikroba yang tahan tahan hidup dalam keadaan kering untuk waktu yang
lama. Misalnya mikroba yang membentuk spora dan mentuk-bentuk Krista.
3.
pH
Berdasarkan pH yang ada, mikroba dikenal dengan asidofil, neurofil, dan
alkalifil. Asidofil adalah mikroba yang dapat tumbuh pada pH antara 2,0-5,0.
Mikroba neutrofil adalah mikroba yang mampu tumbuh pada kisaran pH 5,5-8,0
sedangkan mikroba alkalifil dapat tumbuh pada kisaran pH 8,4-9,5. Bakteri
memerlukan pH 6,5-7,5, khamir memerlukan pH 4,0-4,5, sedangkan jamur mempunyai
kisaran pH yang luas.
4.
Ion-ion logam
Ion-ion logam berat seperti Hg, Ag, Cu, Au dan Pb pada kadar yang sangat
rendah dapat bersifat toksik. Daya bunuh logam berat pada kadar rendah disebut
oligodinamik.
5.
Iradiasi
Radiasi pengion dicirikan oleh energi yang sangat tinggi dan kemampuan
penetrasi yang besar. Demikian juga sifat letalnya. Penggunaan radiasi pengion
terutama pada bidang farmasi, kedokteran, proses industri, serta digunakan
dalam bidang mikrobiologi, misalnya menggunakan sinar ultraviolet dan sinar
gamma. (Yayan, Ajuz : 2012).
MIKROBIOLOGI DIBIDANG KESEHATAN
A.
Pengertian Mikrobiologi Kesehatan
Salah
satu manfaat mikroorganisme dalam bidang kesehatan adalah dalam menghasilkan
antibiotika. Bahan antibiotik dibuat dengan bantuan fungi, aktinomiset, dan
bakteri lain. Antibiotik ini merupakan obat yang paling manjur untuk memerangi
infeksi oleh bakteri. Beberapa mikroba menghasilkan metabolit sekunder, yang
sangat bermanfaat sebagai obat untuk mengendalikan berbagai penyakit infeksi.
Sejak dulu dikenal jamur Penicillium yang pertama kali ditemukan oleh Alexander
fleming (1928), dapat menghasilkan antibiotika penisilin. Sekarang banyak
diproduksi berbagai antibiotik dari berbagai jenis mikroba yang sangat berperan
penting dalam mengobati berbagai penyakit. Selain untuk antibiotik, dalam
bidang kesehatan mikrorganisme juga dapat digunakan sebagai agen pembusuk di
dalam saluran pencernaan alami, yang turut membantu mencerna makanan di dalam
saluran pencernaan.
B.
Virus
Dalam Mikrobiologi Kesehatan
- Virus yang merugikan
1) Influenza
Penyebab
influenza adalah virus golongan orthomyxovirus yang bebbentuk seperti bola.
Virus influenza ditularkan lewat udara dan masuk ke tubuh manusia melalui alat
pernapasan.
2) Flu burung
Flu
burung atau Avian Influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
virus yang biasanya menjangkiti unggas dan ammalia. Penyebab penyakit ini
termasuk influenza tipe A, Strain H5N1.
3) Campak
Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus. Gejala campak adalah demam tinggi, batuk, dan rasa nyeri di seluruh tubuh.masa inkubasinya sekitar 10 hingga 12 hari. Di awal masa inkubasi virus berlipat ganda di saluran pernapasan atas yang menyebabkan gejala batuk kering dan radang tenggorokan. Di akhir masa inkubasi, virus menuju darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh, terutama kulit, sehingga terlihat bercak-bercak merah di kulit.
4) Cacar Air dan Herpes
Zoster
Cacar air dan herpes zoster disebabkan oleh virus
yang sama, yaitu varicella zoster virus (VCV). Virus ini dapat langsung
menyebabkan penyakit atau dapat menetap selama beberapa tahun, baru kemudian
menimbulkan penyakit.
5) Hepatitis
Hepatitis (pembegkakan hati) disebabkan oleh virus
hepatitis. Beberapa virus hepatitis yang diekenali adalah virus hepatitis A, B,
C, D, dan E. Gejala umumnya adalah demam, mual, dan muntah, serta perubahan
warna kulit dan selaput lender terlihat kuning.
6) Polio
Polio (poliomyelitis) disebabkan oleh virus polio.
Serangan virus polio menyebabkan lumpuh jika virus menginfeksi selaput otak
(meninges) dan sumsum tulang belakang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar